Friday 31 August 2012

Tubuhnya  cadas menantang  badai
Tubuhnya baja tak tembus peluru
Sekuat itu
Sekokoh itu

Dak aku terlempar ke dalam kesenyapan
Hanya ada aku
Dan dia

Bukankah hanya perlu dua aksara
Melengkapi kata menjadi genap

Siapaka?
Dimanakah?
Kapankah?

Perlukah suatu peristiwa 
untuk membuat sesuatu menjadi perlu?

Aku seperti tersengat arus listrik 
Nyeri
Tapi malah semakin dekat
Tak bisa lepas
Atau.. tak mau

Seperti dikejar bayang-bayang 
Meski tak melakukan kesalahan apa-apa
Mengapa kebenaran justru membuat kita
selalu merasa tersiksa?
Barangkali karena kebenaran telah lama terpenjara

Tengah malam aku terjaga
Mendengarkan keheningan yang penuh suara
Sebab isi hati tak pernah bisa dibungkam

Malukiskan dirinya
setiap helai kata menjadi lumpuh
kehilangan makna

Dan kerinduan menggenang
Menenggelamkan diriku pada dasarnya...

Bukankah berada di puncak selalu menyenangkan?
Bau busuk tak pernah tercium sampai ke atas
Hanya mengendap di bawah
Dan kita lupa turun kembali

Pad tubuhnya 
pakaian hanyalah kepalsuan
Ia hanya perlu telanjang
Jujur terhadap dirinya sendiri
Mengapakah telanjang justru dilarang?

Di hadapannya 
aku adalah debu yang gemetar
Tapi tak mau tersingkir
Aku berjuang untuk bertahan 
Agar tetap melekat dikulitnya

Kita tak pernah betul-betul merdeka
Kita selalu diperbudak
Bahakan oleh cinta

Hanya keindahan yang masih murni
Hanya keindahan yang masih memiliki nurani
Menyerah pada keindahan, 
bukankah itu manusiawi?
Hanya keindahan yang tak perlu dimusuhi

Haruskah nama menjadi pertanda
Mengenal seseorang
Mengetahu sesuatu
Sudah lama kepalsuan tak berwajah
Kita sulit membedakannya

Aku bersembunyi 
di dalam gelap diriku...
Aku terperangkap
Tapi tak pernah tersesat...

Dalam diam
aku mengerti segalanya
Membebaskan ketidaktahuanku

Kemanakah arah!
Jika tujuan hanya persimpangan tak pasti
Biar hati yang menjadi mata angin...
Tak pernah cukup kata
menjabarkan keindahanmu...

Tak pernah cukup batas
memagari kehadiranmu...

Kaulebur mimpi menjadi bentuk
Kaupahat angan memiliki raga...

Bagimu
Segalanya mungkin...

Sudah kualami perih karena kehilangan
Sudah kureguk kecewa karena ditinggalkan
Sudah ku didera luka karena dikhianati

Semuanya belum seberapa

Hanya satu derita yang paling menyiksa
Jatuh cinta
Tapi tak bisa memiliki

Seperti Bintang menghidupkan malam 
Seperti gelombang menangisi pantai

Megah
Sekaligus perih
Semesta cintamu

Namun tak pernah ku berpaling
Engkaulah dia 
Pujaanku

Ketika cinta tak memilih 

He know i am


Ada begitu banyak ketakutan di dalam benak ini, tentang apa yang terjadi di masa yang akan datang di dalam hidup ini.. Akan jadi seperti apa diri ini dimasa yang akan datang nanti.. Apa yang akan aku kerjakan nanti di masa depan.. Akan jadi seperti apakah aku nanti.. Siapakah yang akan mendapingi ku nanti di masa tua nanti.. Atau mungkin akan dimanakah ku nanti menikmati masa tuaku nanti.  Dan masih begitu banyak pertanyaan  yang terus berputar di dalam pikiran ini.

Sebelum masuk ke dunia kuliah, sempat aku memiliki pergolakan hebat dalam memilih bidang apa yang akan ku ambil nanti yang sekaligus menjadi penentu tentang apa yang akan ku kerjakan nanti. Menjadi seorang Arsitek adalah keinginanku dari awal masuk kedalam SMA, kalo ditanya orang-orang kepadaku ‘mau ambil apa nanti pas kuliah?’ jawabku tentunya Arsitektur. Sepertinya memang hanya bidang itu yang ku gemari dan tentunya di bantu dengan hasil psikotest ku yang menunjukan memang bidang Arsitektur merupakan bidang yang paling cocok dengan kegemaranku menggambar bentuk-bentuk. Arsitektur.. Arsitektur.. Arsitektur.. hanya itu yang menjadi panutan ku dalam melangkah. Tidak terpikirkan memilih jurusan lain selain Arsitektur.

Hingga pada akhirnya aku pun dihadapkan pada pilihan yang bisa dikatakan sebagai penentu hidupku nanti. Karena mungkin aku yang tidak diterima di beberapa perguruan tinggi negeri membuatku harus memiih perguruan tinggi swasta. Sempat terpikirkan untuk memilih masuk ke Universitas Parahyangan di Bandung, tapi entah karena apa membuat mamah menolak memasukkan ku kedalam universitas tersebut, padahal Arsitektur di sana merupakan Universitas dengan jurusan Arsitektur terbaik di Indonesia, ya dengan terpaksa aku turuti kemauan mamah.  Dan piihan itu jatuh pada Univeritas Trisakti. Sebelum tes masuk setiap calon mahasiswa/i diharuskan memilih 2 jurusan yang akan diambil nanti nya. Dan pilihan ku adalah Teknik Perminyakan dan Teknik Industri. Kebingungan besar mulai melandaku kembali, apakah memang pilihan ini yang aku inginkan atau ada faktor lain yang membuat ku memilih jurusan ini.

Mungkin benar menjadi seorang Petroleum Engineer merupakan sebuah prospek yang menggiurkan untuk sebuah masa depan. Karena memang tidak dipungkiri gaji seorang pekerja minyak bisa mencapai puluhan bahkan ratusan juta. Ya alasan itu mungkin membuat passion ini akan Arsitektur mulai tergoyahkan. Ada ketakutan yang membuat aku berpikir kembali untuk memilih Arsitektur di Trisakti, yang pertama Trisakti bukan termasuk ke dalam Universitas unggul di bidang Arsitektur dan jika kita berpikir kedepan, para perusahaan pasti akan lebih memilih para lulusan arsitektur dari Perguruan tinggi negeri dibandingkan dengan swasta, dan yang kedua adalah Arsitektur Trisakti pun bukan yang terbaik di kalangannya sebagai perguruan tinggi swasta.

Atas pertimbangan beberapa hal tersebut membuatku memilih teknik Perminyakan Trisakti pada akhirnya. Dan setelah 1 semester telah kulalui di dalam dunia minyak ini, terdengar kabar bahwa minyak akan habis dalam 20 tahun lagi. Mendengar kabar itu membuatku seolah kembali kemasa dimana kebimbangan memilih jurusan di trisakti, membuat sebuah stigma ‘apakah aku salah jurusan?’ . Entahlah semuanya membuat kepala ini bingung.  Apakah mungkin aku mengulang kembali 2 semester ku di jurusan lain atau mungkin di Universitas lain?

Kebingungan dasyat itu sempat membuat semangatku mulai redam, pergi kuliah pun seolah tak ada selera lagi, karena pikirku buat apalagi berusaha toh aku tak akan bertahan lama di dunia minyak ini, dengan fakta bahwa memang cadangan dunia akhir –akhir ini mengalami penurunan dasyat dikarenakan eksploitasi besar-besaran. Bahkan disalah satu jurnal harian berita luar negeri menyebutkan bahwa cadangan minyak akan benar-benar habis sekitas 60 tahun lagi, dan itu bukan hanya untuk satu atau beberapa negara, itu untuk SATU DUNIA.

Sampai hari ini ketakutan itu terus menghampiriku…
Sampai pada hari ini..
Tapi ada satu kekuatan yang membuat ku percaya bahwa ada rencana terindah yang Dia ciptakan untuk ku di masa depan, ya Dia tahu akan apa yang aku dan akan butuhka di dalam hidupku ini. Setiap orang pasti Dia ciptakan dengan rencana terindah even ketika kita berpikir mustahil  karena aku percaya tidak ada yang mustahi di dalam Dia.

Ya He know who I am, because He is The Lord, I’am Yours daddy Je..

Yess you know who i am..

And into your hand I commit with all I am ever more..

Thursday 30 August 2012

He Shocked Me


Ada  begitu banyak hal yang membuat kita berpikir kembali ‘apakah yang sedang terjadi?’ atau “kenapa semua ini terjadi’ . Yap dan itu pun terjadi sama gue.

Ada sahabat gueyang pernah cerita sm gue kalo dia mengalami pergejolakan hebat didalam dirinya, ya dia mengalami orientasi seksual yang berbeda pada umumnya. Dia seorang gay.
Sebenarnya ga terlalu kaget kalo memang dia adalah seorang  Gay karena memang akhir-akhir ini dia mulai ‘menunjukkan’ siapa dirinya. Sempat kepikiran juga apa memang dia gay apa ngga pada awalnya sampai pada akhirnya gue pancing dia untuk ‘ngebuka’ identitasnya. Sebelumnya gue pernah baca bbmnya pada saat kecurigaan itu mulai datang, dan betapa menakjubkannya ketika gue lihat isi bbmnya adalah chatting an dia dengan beberapa teman prianya. Disalah satu isi chat nya bilang ‘kamu bot apa top?’ sebenarnya udh muli curiga dengan chatnya yang kaya gitu, diambah dengan profil picture temennya itu pria dengan telanjang dada.

Kecurigaan terus datang dan datang, hingga pada suatu ketika dia bilang sendiri kalau memang dia adalah seorang Gay. Oh my goodness .. He is Gay. Rasanya ketika mendengar bahwa salah satu temen lo memiliki orientasi yang berbeda pada umumnya itu seperti runtuh semuanya.. Bingung harus berbuat apa disatu sisi gue ngerasa iba dengan dia, disatu sisi ada rasa takut. Entah takut apa, mungkin takut kalau kalau dia mulai memasuki kehidupan gue dengan ke’gay’annya.

Semenjak dia cerita ke gue tentang di Gay, semuaya berjalan biasa, gaada yang berubah. Dari sifat dan sikap gue ke dia semuanya seperti biasa, yak arena gue berfikir dia juga manusia biasa, kalau boleh memilih dia juga ga mau ‘berbeda’ dengan orang pada umumnya, itu yang gue pikirkan. Yak arena memang menjadi seorang Gay di jaman sekarang bahkan Indonesia khususnya merupakan tantangan tersendiri, karena ‘mereka’ merupakan kaum minoritas ditengah-tengah ratusan juta penduduk Indonesia yang takut akan hal itu.

Tapi ada beberapa hal yang membuat gue akhir-akhir ini mulai mengasingkan diri gue dari dia, bukan karena dia Gay tetapi karena akhir-akhir ini dia mulai men’show’kan sifat kehomoannya dalam bentuk yang mulai membuat gue risih. Salah satu contohnya, waktu itu pas kita lagi nonton olimpiade London kemaren disalah satu caban atletik yg diperlombakan, pas atlenya sedang berlari, dia langsung bilang ‘itunya gede ya!’ gue langsung diem dan noleh bentar ke arah dia. Speechless.. oke fine kalo memang dia adalah seorang gay tapi apa dia harus mem’vulgar’kan otoritas sex nya?? Atau mungkin karena gue udh tau siapa dia yang sebenarnya membuat dia merasa bebas untuk men’show’kan who really he are? Come on..

Semenjak saat itu gue bingung apa yang harus gue lakuin ke dia  atau sikap apa yang harus gue respon kalau ada dia? Dan pada akhirnya gue certain hal itu ke salah satu temen gue, dan dia bilang dia juga gatau harus bersikap apa terhadap temen nya yang Gay . Greatsss. Tapi disalah satu pesannya dia bilang lebih baik mulai lah untuk menjauh dari dia Karen takutnya tertular. Gue bener-bener bingung harus bertindak apa. Disatu posisi dia temen gue, gue takutnya dia malah terjebak dalam pergaulan gay yang ‘nakal’ tapi disisi lain ada something yg ngebuat gue risih dengan posisi dia yg mulai mem’vulgar’kan dirinya. Entahlah..

Mungkin lebih baik gue memposisikan diri gue sebagaimana mestinya. Bingung harus memulai nya dari mana. Apa harus gue ngebangun benteng tinggi menjulang agar dia ga berani  masuk atau bahkan menyentuh tembok yg telah gue banging dengan pondasi agama di dalamnya? Rasanya gamungkin, karena di dalam ajaran agama yang gue anut, ada satu ajaran yg namanya KASIH. Gue harus mengasihi dia bahkan untu seorang gay sekalipun. Ya Tuhan pun mengasihi orang-orang yg menyalibkannya, bahkan yang memfitnahnya  even itu adalah muridnya sendiri.

Bingung…
Biarlah semuanya ini berlalu, mungkin hanya Tuhan yg bisa ngebantu karena selalu ada jawaban yang ajaib di tengah-tengah doa untuk sebuah kebuntuan.

Lebih baik jalani dan tahu bagaimana harus memposisikan diri.

Say Thank..

Percaya apa ngga, semakin lama, hari demi hari.. tahun demi tahun.. lo akan semakin cinta dengan keluarga lo. Yap itu yang gue rasakan dari waktu ke waktu, Semakin sayang dan lebih care sama saudara saudara lo baik itu adek, kakak, ataupun orang tua lo. Ngeliat foto-foto dari dulu (jaman kecil) sampe sekarang yang udah menginjak dewasa, membuat gue pribadi jadi semakin beryukur atas apa yang terjadi selama ini, atas awarenya GOD sm keluarga gue pribadi. Sister-sister gue yang dulu yang masih kecil-kecil sekarang? Wowww...

Dan terkadang gue pernah ngerasa takut kalau-kalau sewaktu waktu semua yang terjadi ini akan berakhir, kenyamanan ini, kedekatan ini, kebersamaan ini, semuany akan berakhir pada saatnya nanti. Tapi ga bisa dipungkiri memang semuanya ini bersifat sementara, dan tanpa terkecuali apa yang ada disekitar lo, termasuk Keluarga yang lo cintai ini.




















Itu semua foto-foto sister-sister yang gue sayangi banget. Gue ga akan ngebiarin ada orang lain yang nyakitin mereka even orang terdekat mereka (pasangan). Ngeliat mereka semuanya tumbuh dan menjadi dewasa ngebuat gu sering senyum-senyum sendiri setelah ngebandingin foto-foto mereka yang sekarang dengan yang dulu. Dan terkadang gue ngerasa bahagia karena gue bisa nglewatin proses kedewasaan mereka secara langsung. Erika yang umurnya sekarang 23 tahhun, Elizabeth yang 21, dan Elfira yang 17. Dasyat Dasyat dasyat. How greats our GOD. Yaitulah hidup. Ada bagitu banyak hal yag terjadi dan jangan pernah menyesalkan apa yang terjasdi even itu adalah hal yang ga lo sukai. but say thank for all you have on your live. hahaha...

Tuahn Yesus Dasyattttttt
  
Ahhh that's was amazing, amazing part of my live..

Thanks Daddy Je

Wednesday 29 August 2012


Terkadang ada beberapa hal yang dapat dikatakan “non-sense” dan itu tanpa kita sadari terjadi (bahkan sering) di dalam kehidupan kita, tanpa kita sadari.. Ironis memang, ketika kita berharap hidup ini berjalan seayaknya apa yang kita mau tapi berbeda dengan kenyataan yang ada. Seperti itulah hidup banyak hal-hal yang tak terduga terjadi di sekeliling kita. Tapi justru itu yang membuat kita merasa menikmati kehidupan ini, ada banyak hal-hal yang tak terduga yang tak terpikirkan otak namun hal itu justru membuat hidup jauh lebih indah. Seperti halnya Cinta, kata orang cinta tanpa permasalahan, tidak nikmat, bak sayur tanpa garam.. Hambar, Sama halnya dengan hidup. Hidup setiap orang… Tanpa terkecuali.

Ketik kita merasa berada di titik terendah di dalam hidup ini, memang terasa sesak.. Namun coba kita berpikir ulang  apa yang terjadi, Besar atau kecilnya suatu permasalahan tergantung cara kita melihat sudut pandang permasalahan itu, katanya. Tapi kalau dierhatikan sepertinya  memang benar, bila ditilik lebih dalam tentang suatu permasalahan itu, besar kecilnya suatu permasalahan memang tergantung bagaimana kita melihat permasalahan itu dari berbagai sudut pandang. Terkadang permainan emosi yang terlalu dalam dapat membuat permasalahan itu jauh lebih sulit. Kadang memenag emosi jangan pernah dicampradukkan dengan akal, karena tak akan pernah sejalan. Sama halnya dengan agama yang jangan pernah dicampuradukkna dengan politik. Tak akan pernah menemui satu titik yang dinamakan ‘sepakat’

  Ketika kita menyadari hidup ini terasa begitu cepat, ya kita terlalu merasakan nikmatnya hidup ini, sampai tak terasa kehidupan begitu cepat berlalu. Melihat kenangan masa lalu melalui foto seakan membuat kita terlempar jauh ke masa lalu.. Indah.. Bahagia..

Masa kecil yang tak pernah merasa sedih, main, main, dan main, tanpa rasa takut akan apa yang akan dihadapi dimasa yang akan datang. Bahagia… Indah.. Rasanya ingin terus berada didalam kondisi seperti ini. Melihat perubahan diriku didalam foto dari kecil sampai sekarang, membuatku merasa perjalan hidup ini terasa semakin dekat dengan akhir. Semuanya terasa cepat berlalu, rasanya ingin terus berada di dalamnya tanpa tau kapan waktu pulang dan selesai.

Is it Faith?


Tottaly For Jesus 2 (Sariwati Goenawani)

Inspirasi untuk mengenal Tuhan Yesus semakin dalam dan semakin mencintai Dia


Ketika kita melibatkan Tuhan dalam segala hal (kehidupan kita), banyak hal berharga yang akan kita alami dan peroleh. Bahkan tidak jarang kita mengalami hal-hal yang ajaib dan luar biasa.
Totally for jesus 2 adalah kumpulan pengalaman yang mengajak kita untuk mengerti betapa besar kasih Yesus kepada kita. Pembaca dapat menggali lebih dalam lagi dan mempunyai pengalaman pribadi bernama Yesus.

Buku ini juga mengingatkan bahwa Allah turut bekerja dan berbicara melalui kegiatan sehari-hari, bahkan ditengah tantangan hidup yang menempa kita sehingga kita dimampukan untuk hidup ‘Totally For Jesus’.
“Dalam segala hal aku mengucap syukur kepada Tuhan, dan kuangkat tanganku memuji dan menyembah Dia. Apa pun yang harus kualami, semua proses dan pembentukan rohaniku, kulewati dengan penuh sukacita. Aku tahu tangan Bapaku selalu menggengamku, sekalipun ketika aku melalui jalan berliku dan lembah yang curam, aku tahu ada kekuatan yang memegangku dan memberikan motivasi dan penghiburan bagiku. Aku  dapat mendengar suaraNya yang lembut dan tidak ada hentinya berbicara kepadaku”. 

Bisa dikatakan mungkin ini Iman. Karena  Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. (Ibrani 11 :1)