Thursday, 30 August 2012

He Shocked Me


Ada  begitu banyak hal yang membuat kita berpikir kembali ‘apakah yang sedang terjadi?’ atau “kenapa semua ini terjadi’ . Yap dan itu pun terjadi sama gue.

Ada sahabat gueyang pernah cerita sm gue kalo dia mengalami pergejolakan hebat didalam dirinya, ya dia mengalami orientasi seksual yang berbeda pada umumnya. Dia seorang gay.
Sebenarnya ga terlalu kaget kalo memang dia adalah seorang  Gay karena memang akhir-akhir ini dia mulai ‘menunjukkan’ siapa dirinya. Sempat kepikiran juga apa memang dia gay apa ngga pada awalnya sampai pada akhirnya gue pancing dia untuk ‘ngebuka’ identitasnya. Sebelumnya gue pernah baca bbmnya pada saat kecurigaan itu mulai datang, dan betapa menakjubkannya ketika gue lihat isi bbmnya adalah chatting an dia dengan beberapa teman prianya. Disalah satu isi chat nya bilang ‘kamu bot apa top?’ sebenarnya udh muli curiga dengan chatnya yang kaya gitu, diambah dengan profil picture temennya itu pria dengan telanjang dada.

Kecurigaan terus datang dan datang, hingga pada suatu ketika dia bilang sendiri kalau memang dia adalah seorang Gay. Oh my goodness .. He is Gay. Rasanya ketika mendengar bahwa salah satu temen lo memiliki orientasi yang berbeda pada umumnya itu seperti runtuh semuanya.. Bingung harus berbuat apa disatu sisi gue ngerasa iba dengan dia, disatu sisi ada rasa takut. Entah takut apa, mungkin takut kalau kalau dia mulai memasuki kehidupan gue dengan ke’gay’annya.

Semenjak dia cerita ke gue tentang di Gay, semuaya berjalan biasa, gaada yang berubah. Dari sifat dan sikap gue ke dia semuanya seperti biasa, yak arena gue berfikir dia juga manusia biasa, kalau boleh memilih dia juga ga mau ‘berbeda’ dengan orang pada umumnya, itu yang gue pikirkan. Yak arena memang menjadi seorang Gay di jaman sekarang bahkan Indonesia khususnya merupakan tantangan tersendiri, karena ‘mereka’ merupakan kaum minoritas ditengah-tengah ratusan juta penduduk Indonesia yang takut akan hal itu.

Tapi ada beberapa hal yang membuat gue akhir-akhir ini mulai mengasingkan diri gue dari dia, bukan karena dia Gay tetapi karena akhir-akhir ini dia mulai men’show’kan sifat kehomoannya dalam bentuk yang mulai membuat gue risih. Salah satu contohnya, waktu itu pas kita lagi nonton olimpiade London kemaren disalah satu caban atletik yg diperlombakan, pas atlenya sedang berlari, dia langsung bilang ‘itunya gede ya!’ gue langsung diem dan noleh bentar ke arah dia. Speechless.. oke fine kalo memang dia adalah seorang gay tapi apa dia harus mem’vulgar’kan otoritas sex nya?? Atau mungkin karena gue udh tau siapa dia yang sebenarnya membuat dia merasa bebas untuk men’show’kan who really he are? Come on..

Semenjak saat itu gue bingung apa yang harus gue lakuin ke dia  atau sikap apa yang harus gue respon kalau ada dia? Dan pada akhirnya gue certain hal itu ke salah satu temen gue, dan dia bilang dia juga gatau harus bersikap apa terhadap temen nya yang Gay . Greatsss. Tapi disalah satu pesannya dia bilang lebih baik mulai lah untuk menjauh dari dia Karen takutnya tertular. Gue bener-bener bingung harus bertindak apa. Disatu posisi dia temen gue, gue takutnya dia malah terjebak dalam pergaulan gay yang ‘nakal’ tapi disisi lain ada something yg ngebuat gue risih dengan posisi dia yg mulai mem’vulgar’kan dirinya. Entahlah..

Mungkin lebih baik gue memposisikan diri gue sebagaimana mestinya. Bingung harus memulai nya dari mana. Apa harus gue ngebangun benteng tinggi menjulang agar dia ga berani  masuk atau bahkan menyentuh tembok yg telah gue banging dengan pondasi agama di dalamnya? Rasanya gamungkin, karena di dalam ajaran agama yang gue anut, ada satu ajaran yg namanya KASIH. Gue harus mengasihi dia bahkan untu seorang gay sekalipun. Ya Tuhan pun mengasihi orang-orang yg menyalibkannya, bahkan yang memfitnahnya  even itu adalah muridnya sendiri.

Bingung…
Biarlah semuanya ini berlalu, mungkin hanya Tuhan yg bisa ngebantu karena selalu ada jawaban yang ajaib di tengah-tengah doa untuk sebuah kebuntuan.

Lebih baik jalani dan tahu bagaimana harus memposisikan diri.

No comments:

Post a Comment